Kapasitor merupakan salah satu komponen penting dalam bidang elektronika. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai fungsi, prinsip kerja dan jenis kapasitor.
1. Deskripsi Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.
Gambar
1. Jenis Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
Gambar
2. Struktur Kapasitor
Kapasitansi didefenisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs
pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat
postulat bahwa “sebuah kapasitor
akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs”. Dengan rumus dapat
ditulis :
Q = CV
Dimana :
Q = muatan elektron dalam C
(coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F
(farads)
V = besar tegangan dalam V
(volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
Berikut adalah tabel contoh konstanta
(k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.
Tabel 1. Konstanta Bahan Dielektrik.
Bahan
|
Konstanta (k)
|
Udara vakum
|
1
|
Aluminium oksida
|
8
|
Keramik
|
100-1000
|
Gelas
|
8
|
Polyethylene
|
3
|
2. Prinsip Pembentukan
Kapasitor
· Jika dua buah plat atau lebih yang
berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik
maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut
dinamakan dielektrikum).
- Bahan dielektrikum yang
digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan
dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua
plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
- Pada suatu rangkaian yang tidak
terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi
parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan
pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat
yang berdekatan.
Gambar
3. Prinsip Kerja Kapasitor
Gambar diatas menunjukan bahwa ada
dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan
tegangan listrik yang masuk.
3. Besaran Kapasitansi
Kapasitas dari sebuah kapasitor
adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan
kapasitor.
C = Q / V
Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885
D/d.
Maka kapasitasnya dalam satuan piko
farad D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam
satuan cm2. d = jarak antara plat dalam satuan cm. “Bila tegangan antara plat 1
volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan
listriknya disebut 1 farad”.
Dalam kenyataannya kapasitor dibuat
dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai
dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.
4. Jenis-jenis Kapasitor Sesuai
Bahan dan Konstruksinya
Kapasitor seperti juga resistor nilai
kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor
dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum.
Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio
dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut
serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda
adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar.
Berdasarkan dielektrikumnya kapasitor
dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
·
Kapasitor keramik
- Kapasitor film
- Kapasitor elektrolit
- Kapasitor tantalum
- Kapasitor kertas
Berdasarkan polaritas kutup pada
elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
- Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.
- Kapasitor Bi-Polar, yaitu
kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya,
sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan
tidak boleh terbalik.
Kapasitor elektrolit dan kapasitor
tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga
dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu
polyester film, poly propylene film atau polysterene film.
DAFTAR RUJUKAN
Elektronika Dasar. 2015. Definisi Kapasitor. (Online), (http://elektronika-dasar.web.id/definisi-kapasitor/) diakses pada 4 Desember 2015.
0 Komentar